LUSI
Aku mulai menyadari fantasi
hidupku yg tak seindah kenyataan.Aku dilahirkan dari keluarga harmonis namun
secarik kertas yang terlipat disela-sela pakaian lemari tua itu membuat hidup
ku berubah.Aku temukan surat adopsi diriku,saat itu aku menyadari orang seperti
aku bisa juga membuat orang lain bahagia.Aku harus pindah dari rumah yang nyaman
ini setelah kedua orang tua ku meninggal akibat kecelakaan.Hidupku luntang-lantung
terbelit hutang dan salah satu jalan yang ku ambil adalah menjual peninggalan
berharga dari orang tua yaitu rumah ini.
Desir ombak menyapaku di senja
ini,sudah 3 botol bir habis kutenggak untuk menghilangkan dahaga batinku.Senja
yang menghilang mengingatkanku akan kisah cinta orang tua ku yang selalu
mengajaku menikmati sunset sambil bernostalgia ketika masa-masa mereka
beromansa.Kisah cinta mereka abadi hanya dipisahkan oleh Sang Esa melalui
kematian,sempat aku berpikir apakah Cinta bisa membuat mereka hidup kembali?namun
tidak,hanya Sang Esa lah yang bisa menjawab misteri kematian ini.Aku duduk
diatas debu berpasir ini bukanlah tanpa sebab,semua kejadian buruk menimpaku
bersamaan,dari kedua orang tua meninggal dan kekasihku pun ikut meninggalkan.Aku
masih bertanya-tanya seburuk itukah diriku hingga mereka meninggalkanku? atau
aku memang pantas untuk diabaikan?.
“Ram,sory aku telat!”,teriak seseorang
di kejauhan.
Dia Doni sahabatku,aku mengenalnya dulu saat masih kecil namun kami
tak seakrab sekarang, dia bekerja di basemen tempat aku bekerja disanalah kita
jadi tambah akrab.Setelah kematian orang tuaku dia lebih sering ada untuk
ku,kita sering gila-gilaan bersama hanya untuk menghilangkan penat usai
bekerja.Seperti hari ini pun pasti dia akan menghibur kesenduanku dengan
ide-ide gilanya lagi.
“Ayolah jangan galau
terus,gimana kalau kita clubbing?”,ajak doni
“Gak makasih!”,ucapku
“Halah jangan sok
alim,ada DJ J-ZEE lho,biasanya sih fansnya banyak cewek,LUSI mah
lewat!”,serunya.
Mmm Lusi,aku belum menyebutnya dari cerita ini dimulai dia adalah
kekasihku selama 1 tahun ini,sebagai sepasang kekasih kita cukup harmonis
bahkan jarang mengalami perselisihan tetapi akhir-akhir ini tiba-tiba dia
berubah dan meninggalkanku.
“Oke,dengan satu syarat
jangan sebut-sebut LUSI lagi”,tegas ku.
“Okelah,Sekut lah Sekut
cuy”.
∞
Doni mabuk berat dan akhirnya kami kembali ke kost untuk tidur dan
menyehatkan doni.
“Bangunlah don,kan
sudah kubilang jangan terlalu ngebet sama jalang itu,mereka cuman mau kau
mabuk”,ucapku dengan kesal
“hah,heh nguehehe
wueeek”,Doni memuntahkan minumannya.
Akhrinya aku berbaring di tempat tidur berdampingan dengan doni,handphone
doni berdering nama lusi muncul di panggilan,tapi hanya ku abaikan panggilan
itu,aku curiga mungkinkah ini penyebab Lusi meninggalkanku?.
Keesokan harinya Doni mengecek hpnya dan mendadak langsung cepat-cepat
pergi.Aku dengan curiga akhirnya mengikuti Doni keluar.Ditaman ternyata seorang
gadis cantik menunggunya itu...LUSI!mereka bermesra’an menebar romansa.Aku
langsung menghampiri mereka tak kusangka efek mabuk semalam masih terasa,kumaki
mereka dengan kata-kata yang entah akupun tak mengerti mendengarnya,semua orang
mengerumuniku.Mungkinkah ini efek mabuk semalam?aku langsung pergi tapi
kerumunan orang itu terus memanggilku.Seperti hilang kesadaranku aku pergi ke
pantai untuk mengilangkan dahaga batinku lagi.Aku hanya duduk disini menunggu
senja karena hanya senja yang dapat melupakan masalahku.
∞
“Ram,sory aku
telat!”,teriak seseorang di kejauhan.
“Ayolah jangan
galau terus,gimana kalau kita clubbing?”,ajak doni
“Gak makasih!”,ucapku
“Halah jangan sok
alim,ada DJ J-YUU lho,biasanya sih fansnya banyak
cewek,LUSI mah lewat!”,serunya.
“Oke,dengan satu syarat jangan sebut-sebut LUSI lagi”,tegas ku.
“Okelah,Sekut lah Sekut
cuy”.
∞
Doni mabuk berat dan akhirnya kami kembali ke kost untuk tidur dan
menyehatkan doni.
“Bangunlah don,kan
sudah kubilang jangan terlalu ngebet sama jalang itu,mereka cuman mau kau
mabuk”,ucapku dengan kesal
“hah,heh nguehehe
wueeek”,memuntahkan minumannya.
Akhirnya aku berbaring di tempat tidur berdampingan dengan doni,handphone
doni berdering nama lusi muncul di panggilan,tapi hanya ku abaiakan panggilan
itu,aku curiga mungkinkah ini penyebab Lusi meninggalkanku?.
Keesokan harinya Doni mengecek hpnya dan mendadak langsung cepat-cepat
pergi.Aku dengan curiga akhirnya mengikuti Doni keluar. Ditaman ternyata
seorang gadis cantik menunggunya itu...LUSI!,mereka bermesra’an menebar
romansa.Aku langsung menghampiri mereka,tunggu!...ini seperti dejavu yang
terulang-ulang ataukah ini efek alkohol yang mulai mengisi seluruh ruang
tubuhku ataukah otaku yang dibuntukan oleh alkohol ini?aku tidak bisa berpikir
jernih lagi,tubuhku melayang dari kenyataan dan jatuh kedalam fantasy yang
kubuat sendiri.Aku berlari dari kerumunan orang-orang itu,semua kembali meneriaki
ku,aku butuh senja hanya senja yang dapat mengobati batinku.Bergegas aku
langsung menuju pantai dengan pikiran yang terisi oleh efek dari alkohol yang
membuat ku melayang entah kemana,Lusi,Doni dan duniaku bercampur menjadi satu
zat kimiawi yang meronta-ronta yang tak dapat diproses di otakku.
Kembali ku berbaring diatas debu yang alami di pantai ini,ku lihat
burung berterbangan dan awan yang menyejukan semua saling bersinergi seakan
mereka hadir untuk menyapaku.Elegi patah hati ini bercampur dengan sinergi
alami membuatku tak bisa merasakan realita lagi.Aku coba pejamkan mata untuk
kembali memproses apa yang sedang terjadi dalam hidupku ini,semua terasa jelas
saat otak ini kupenuhi dengan memori dengan aku dan lusi.Gelombang-gelombang
otaku yang saling bersinergi dengan inderaku kembali bekerja,mengingat apa yang
sebenarnya realita ceritakan.
“Rama...hahaha”,suara
aneh terdengar
“Hei
Rama..”,suara wanita berbisik
Suara-suara ini mengacaukan ku,ku coba berkonsentrasi untuk membuat
otaku bekerja tapi suara itu terus menggangguku.
“DIAM!!!”,teriak
ku,
Kubuka pejam mata ini,kulihat lusi dan doni ada
dihadapanku,kenapa?kapan?bagaimana bisa?
“Ramm,kamu gak
apa-apa?”,tanya LUSI
“You allright
bro?”,tanya Doni
Kembali kupejamkan mataku untuk menggali informasi yang klise
ini,bagaiamana?kenapa?mengapa? mereka ada disni.
“Rama...hahaha”,suara
aneh terdengar
“Rama aku janji bakal
selalu ada buat kamu..”,suara wanita berbisik,
Namun tetap saja suara aneh ini terdengar menghantui ku,terus kulawan
mereka ku sinergikan semua indera,sudah ku tenggak 2 botol bir untuk mengobati
dahaga batinku.kucoba kembali membuka mataku,mereka menghilang!?,apakah ini
realita?apakah aku masih bermimpi?apakah ini efek dari alkohol lagi?.Aku masih
tidak percaya apa yang terjadi.Burung-burung itu kembali berterbangan menyambut
senja yang tak kunjung datang,awan hitam yang menutupi surya perlahan
menghilang,apakah senja akan datang? ataukah ia kan menghilang?.silau sang
surya mulai terpancar di hadapanku.Penglihatanku menajdi kabur dan tak dapat
melihat cahaya.
“Ramaa...Rama..Rama..!”,suara
teriakan Doni terdengar dipikiranku.
“Rama hahahaha..Rama
hahaha”,suara tawa lusi ikut mengiringi suaranya,
“Rama..Rama..Rama,aku
ambil lusi mu,hahaha”,suara ejekan doni terdengar.
“Rama..rama..rama aku
lah lusi mu”,suara lusi kembali terdengar
Mereka tiba-tiba muncul dihadapanku menari-nari otak ku,entah karena
proses otak yang sedikit lamaban atau kah ini hanya fantasy dalam
kenyataan.Kulihat mereka terbang melayang diawan bersama burung-burung yang
bersinergi dengan awan.Cahaya sang surya membuat tarian mereka sangat indah
untuk kulihat,mereka saling bersinergi seperti halnya fantasy yang menjadi
nyata,semua gambaran indah ini kulihat sambil membayangkan apa yang realita
ceritakan.Kisah romansa ku dengan lusi,kisah persahabatanku dengan doni mereka
berdua termasuk dalam fasntasy hidupku,mereka hanyalah fantasy yang kubuat
sendiri saat senja datang meninggalkan hari,akhirnya aku tersadar dan kembali
ke dalam kenyataan hidupku yang kelam.Delusi yang kubuat sendiri akhirnya
membuatku gagal untuk kembali kedalam kenyataan karena fantasy ini sudah
terlalu dalam aku selami,bahkan aku merasa kenyataan ini adalah sebuah fantasy
hidupku,karena lebih baik hidup dalam fantasy daripada aku hidup dalam
kenyataan yang menyakitkan.Kutenggak botol terakhir bir ini untuk mengiklaskan
delusi yang semakin nyata ini,untuk itu lah walaupun menyakitkan aku tetap
harus hidup dalam dunia nyata ini.